Sabtu, 27 Desember 2008

BISIK-BISIK POLITIK CALON GUBERNUR NTB 2008
Oleh : DR. H.Musa Shofiandy

Walaupun KPU NTB. belum mengetuk palu atau membunyikan Gong sebagai tanda dimulainya proses pelaksanaan Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur NTB masa bhakti 2008-2013, namun hiruk pikuk dan hingar bingar Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur NTB telah menjadi pokok perbincangan masyarakat, mulai dari para elit politik yang memang punya lahan untuk itu, sampai kepada masyarakat luas, seperti pegawai, pengusaha, pedagang, tukang ojek, dan masyarakat tani dipelosok kampung se antero Bumi Gura Nusa Tenggara Barat. Keadaan dan kenyataan ini adalah merupakan dampak dari penyebaran foto para kandidat Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur NTB, dengan berbagai bentuk seperti Kalender, Spanduk dengan gambar besar para kandidat sampai dengan penempelan gambar stiker para kandidat diberbagai tempat seperti, di rumah-rumah penduduk, di tembok atau pagar halaman, di jalan, di pohon-pohon kayu, di pasar, terminal, kendaraan, dan tempat-tempat yang dianggap bisa dilihat oleh masyarakat luas untuk menarik simpati, tapi justru terkadang karena banyaknya sebaran-sebaran itu, tidak jarang justru membuat masyarakat jadi bingung, mana yang terbaik diantara yang baik itu. Penulis sendiri seringkali ditanya teman dan atau masyarakat di kampung, siapa yang harus dipilih, saya hanya jawab, ini kan belum saatnya untuk menentukan, karena semua itu kan masih merupakan bakal calon, belum menjadi calon. Kalau sekarang kita tentukan pilihan kita, tapi tahunya nanti tidak mendapat dukungan atau kendaraan politik, bagaimana ? Mereka terus nanya, tapi kenapa mereka berani berkorban, mengeluarkan uang untuk promosi itu ? Penulis jawab singkat saja, Tanya saja langsung kepada yang bersangkutan. Penulis jawab singkat saja dengan maksud agar tidak lagi memperpanjang pembicaraan masalah Bacagub/Bacawagub, karena kan tidak ada artinya juga membicarakan yang belum jelas. Beberapa waktu yang lalu penulis pernah membaca di salah satu surat kabar harian yang terbit di Mataram, ada masyarakat yang mengusulkan kepada KPU NTB. agar mengumumkan nama-nama Cagub/Cawagub NTB. agar dikenal masyarakat. Aneh juga, karena KPU kan belum memukul palu atau membunyikan Gong untuk memulai proses Pilkada, belum membuka dan menerima pendaftaran. Di tahun 2007 lalu juga, penulis pernah menerima SMS dari salah seorang teman yang menginformasikan bahwa Bacagub NTB. sudah 15 (lima belas) orang. Penulis menanggapinya sebagai hal yang wajar, karena hal itu menandakan bahwa Bumi Gora Nusa Tenggara Barat, tidak mengalami krisis sumberdaya manusia untuk menjadi pemimpin di tanah kelahirannya.
Memasuki tahun 2008 ini, suasana politik sudah mulai memanas dengan perebutan partai politik atau gabungan partai politik oleh para kandidat, sementara dari KPI tetap menuntut keikutsertaan calon Independent dalam Pilkada Gub/Wagub NTB. tahun 2008 ini, bahkan katanya KPI akan tuntut KPU bila calon Independen tidak diakomodir. Masing-masing (antara KPI dan KPU) saling adu argumen aturan pendukung argument mereka, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Sekarang kita lupakan dulu calon Independent, mari kita coba analisis dan saling berbisik tentang para kandidat yang kita perkirakan berpeluang untuk mendapat dukungan partai politik atau gabungan partai politik, dengan satu catatan bahwa apa yang penulis sampaikan ini semata adalah analisis dari pengamatan penulis atas deal dan bisik-bisik politik dari para elit dan pelaku politik di daerah kita Bumi Gora ini. Karena itu, kalaupun dalam tulisan ini ada kandidat yang tidak terunggulkan, bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki kemampuan dan daya tawar politis dibanding kandidat lainnya, pada dasarnya semua kandidat memiliki kemampuan dan daya tawar yang sama, tapi di satu sisi sangat tergantung dari situasi dan kondisi politik yang yang bsedang berjalan dan dijalankan, dan tulisan ini pun tidak permanen dalam arti sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan perjalanan politik yang dilakoni dan yang pasti, analisis penulis ini juga tidak akan sama dengan analisis dan pengamat lain, tergantung dari sisi mana melihatnya.
Mari kita coba melihat kemungkinan kandidat yang akan tampil menjadi Calon Gubernur NTB. dengan partai politik atau gabungan partai politik pengusungnya;

1. Koalisi PBB dan PKS.
Calon dari hasil koalisi kedua partai politik ini, sudah final sejak tahun 2007 lalu, sudah tidak akan bisa diubah lagi, kecuali terjadi hal-hal yang diluar dugaan akal sehat kita. Dari PBB telah mencalonkan TGB.HM.ZAINUL MAJDI, MA. sebagai Calon Gubernur dan hasil kesepakatan politik, PKS. kebagian posisi Calon Wakil Gubernur dan PKS telah menetapkan Ir.BADRUL MUNIR,MM. Untuk menjadi Calon Wakil Gubernur, walaupun bisik-bisik politik juga, kedua calon ini sebelumnya, belum saling kenal mengenal secara mendalam. Tapi karena kepentingan politik dan untuk masyarakat Bumi Gora, maka lahirlah Cagub/Cawagub dari koalisi PBB dan PKS. karena sudah memenuhi syarat minimal 15 persen suara di DPRD. ( Hasil Pemilu 2004 lalu PBB memperoleh 6 kursi di DPRD NTB. atau memperoleh suara di Pemilun 2004 sebanyak 194.103 (10,25 %). Sedangkan PKS kebagian 5 kursi di DPRD NTB. atau memperoleh suara pada Pemilu 2004 sebanyak 114.829 (6,06 %).
Dengan demikian maka Cagub/Cawagub kita adalah :
“TGB.HM.ZAINUL MAJDI,MA/ Ir.BADRUL MUNIR, MM.”

2. Koalisi PPP dan PKB ( plus Partai Demokrat? )
Terjadinya koalisi partai ini, terutama PPP dan PKB. Karena keterkaitan antara Pilkada NTB dengan Pilkada Lombok Timur. Menurut bisik-bisik politik, PPP memberikan dukungan kepada Ketua DPW PKB NTB. HM.Ali BIN DAHLAN untuk menjadi Calon Kepala daerah (Bupati Lotim) dan DPW PKB NTB. memberikan dukungan kepada calon Gubernur NTB. yang akan diusung oleh PPP. Sebagaimana kita maklumi bahwa hasil Pemilu 2004 lalu, PPP memperoleh suara sebanyak 170.630 (9,01 %) dan mendapatkan 6 kursi di DPRD NTB. sementara PKB memperoleh suara 87.156 (4,60 %) dan mendapatkan 3 kursi di DPRD NTB. Dengan demikian maka koalisi kedua partai ini telah memenuhi syarat miniml untuk dapat mencalonkan pasangan Cagub/Cawagub. Bagaimana dengan kehadiran Partai Demokrat? Kita coba telusuri dengan analisis berikut.
PPP telah melakukan pembukaan pendaftaran Bacagub/Bacawagub NTB. pada bulan Desember 2007 lalu, dan telah mendaftarkan diri sebanyak 6 (enam) kandidat calon Gubernur hyakni :
1. Drs.HL.Tjuk Sudarmdji,MPIA;
2. Ir. H.Nanang Samodra,KA.M.Sc;
3. Drs. HB.Thamrin Rayes ;
4. Dr.HM.Zainy Aroni, MPD.;
5. Dr.H.Farok Muhammad ;
6. Drs.H.Harun Al Rasyid.M.Si.
Terhadap ke enam kandidat ini telah dilakukan uji (debat) publik oleh DPW PPP NTB. pada tanggal 3-5 Januari 2008 di Hotel Jayakarta Senggigi. Ke enam Bacagub PPP ini telah diajukan oleh DPW PPP NTB. ke DPP PPP di Jakarta untuk dilakukan verifikasi dan penentuan calon yang akan dipilih dan di usung oleh PPP dalam Pilkada NTB. tanggal 7 Juli 2008 mendatang. Dari saat debat publik itu, sebanarnya kita sudah bisa menduga siapa kandidat yang di unggulkan oleh DPW PPP NTB. Salah satunya adalah pernyataan dari Sekretaris DPW PPP NTB. Drs.Hj.Wartiah, yang memberikan nilai 9 untuk Bacagub Dr.H.Zainy Arony.MPD. dan hal ini juga didukung oleh Ketua DPC PPP Lobar. Kemudian muncul pula issue bahwa DPW PPP NTB. merekomendasikan ke DPP PPP. dua Bacagub yakni Dr.H.Zainy Arony,MPD. dan Drs.HB.Thamrin Rayes. Tapi salah seorang pengurus DPW PPP NTB. (TGH.Hazmi Hamzar) mengatakan bahwa DPW PPP NTB tetap mengusulkan ke enam Bacawagub tersebut ke DPP PPP. Issue santer yang berkembang dalam bisik-bisik politik di NTB. bahwa yang akan ditetapkan oleh DPP PPP untuk menjadi Cagub/Cawagub NTB. adalah pasangan Dr.H.Zainy Arony.MPD berpasangan dengan Nurdin Ranggabarani, SH. (Ketua DPC PPP Sumbawa). Kemudian calon alternatif kedua adalah Cawagub Drs.HB.Thamrin Rayes yang akan berpasangan dengan L.Halik Iskandar (Mamiq Alex) Ketua Partai Demokrat NTB. (Dalam Pemilu 2004 lalu Partai Demnokrat memperoleh suara sebanyak 80.801 suara (4,27 %) sehingga kebagian kursi di DPRD NTB sebanyak 3 kursi. Nah, dari sinilah munculnya Partai Demokrat (PD) yang akan berkoalisis dengan PPP dan PKB. Akankah issue bahwa Cawagub Dr.H.Zainy Arony yang berpasangan dengan Nurdin Ranggabarani,SH. itu menjadi kenyataan ? Belum tentu. Kenapa ? (Ini politik Mas.....)
Issue anyar (terbaru) dari Jakarta, menyatakan bahwa belum tentu kedua Bacagub tersebut (Dr.H.Zainy Arony,MPD dan Drs.HB.Thamrin Rayes) yang akan diputuskan oleh DPP PPP, dengan berbagai pertimbangan politik, dan sampai sekarang masih terjadi loby-loby politik di Jakarta, dan yang pasti DPP PPP akan memilih siapa Bacagub yang paling menguntungkan bagi PPP dan siapa yang dapat diyakini dapat memenangkan pertarungan dalam Pilkada mendatang. Dalam hal ini menurut analisis penulis berdasarkan bisikan hati dan bisik-bisik politis yang ada, tidak tertutup kemungkinan DPP PPP akan memilih di luar kedua Bacagub di atas. Siapa beliau ? Drs.HL.Tjuk Sudarmadji, MPA. Bacagub yang satu ini bisa menjadi kuda hitam yang harus diperhitungkan. Siapa calon pendamping beliau (Bacawagub) ? Sudah ada, saudara kita dari Sumbawa yang saat ini tinggal di Jakarta dan dekat dengan keluarga Cendana ? Apa betul ? Kita tunggu bisik-bisik politk berikutnya...................
Belum adanya keputusan final tentang Cagub yang akan diusung PPP. Didasarkan pula atas pernyataan salah seorang pengurus teras DPW PPP NTB. TGH.Hazmi Hamzar. Yang menggap lucu adanya Bacagub dari PPP yang terburu-buru mendeklarasikan dirinya ke masyarakat. “Ada waktunya nanti kandidat mendeklarasikan namanya ke masyarakat” ujar beliau di Selong beberapa waktu lalu. Hal ini juga diperkuat dengan di undurkannya waktu penentuan Cagub dari PPP yang sedianya kan dumumkan tanggal 5 Februari 2008 lalu.
Lalu siapa Cagub dari hasil koalisi PPP.,PKB dan PD ? Kita harus sabar menunggu sampai akhir Februari 2008 ini, tapi sepertinya tidak akan keluar dari ke tiga Cawagub di atas ( Dr.H.Zainy Arony.MPD., Drs. HB.Thamrin Rayes, dan Drs. HL.Tjuk Sudarmadji.MPIA.).

3. PARTAI GOLKAR ( plus PDIP ? )
Partai Golkar mandiri, bebas dari ketergantungan partai politik lain, karena hasil Pemilu 2004 lalu Partai Golkar memperoleh suara 471.139 (24,87 %) dan memperoleh 15 kursi di DPRD NTB. Jumlah ini jauh di atas ketentuan batas minimum untuk bisa mengajukan satu pasangan Cagub/Cawagub NTB. Karena itu kita tidak perlu heran kalau Partai Golkar diminati banyak Bacagub. Hasil penjaringan melalui pendaftaran Bacagub Partai Golkar yang dilaksanakann tanggal 5 sampai 11 Januari 2008 lalu, menetapkan 8 Bacagub yang berhak mengikuti konvensi Partai Golkar yakni :
1. Drs.H.Harun Al Rasyid.M.Si. (Anggota DPD RI dan Mantan Gubernur NTB );
2. H.Mesir Suryadi,SH.(Anggota DPRRI dan Mantan Ketua DPD I Partao Golkar NTB)
3. H. Ismail Husni.; (Pimpinan Lombok Post ) ;
4. H.Moh. Ruslan, SH.(Walikota Mataram dan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram);
5. Drs.HL. Serinata.(Gubernur NTB.sekarang dan Ketua DPD I Partai Golkar NTB) ;
6. Ferry Zulkarnain, ST.(Bupati Bima dan Ketua DPD II Partai Golkar Kab.Bima) ;
7. Ir.H.Nanang Samodra.KA.M.Sc.(Mantan Sekretaris Daerah Prov.NTB) ;
8. Dr.H.Farok Muhammad.(Mantan Kapolda NTB).

Siapa kira-kira yang berpeluang untuk memenangkan konvensi Partai Golkar yang direncanakan akan dilaksanakan tanggal 20 Februari 2008 mendatang?
Pada prinsipnya ke delapan Bacagub di atas semua berpeluang untuk menang, karena semuanya merupakan kader dan putra Bumi Gora yang telah teruji kepemimpinannya. Namun karena pemenangnya hanya satu orang, maka mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang, menerima atau tidak, maka tujuh orang harus ikhlas menerima kekalahan. Siapa mereka ? Berikut kita coba analisis hasil bisik-bisik politik Bumi Gora dan bisik-bisik politik pusat (Jakarta).
Menurut hasil bisik-bisik politik, dari ke delapan Bacagub di atas, 4 (empat) orang yang berpeluang untuk memenangkan pertarungan dalam konvensi. Ke empat kandidat tersebut adlah : H.Mesir Suryadi,SH., H. Ismail Husni., H.Moh.Ruslan,SH., dan Drs. HL.Serinata. Argumentasi yang mendasari bisik-bisik politik itu antara lain : H.Mesir Suryadi,SH. adalah anggota DPR RI dan Mantan Ketua DPD I Partai Golkar NTB. Beliau dianggap memiliki akses yang cukup kuat di Pusat, terutama dengan pengurus DPP Partai Golkar; H.Ismail Husni, walaupun bukan merupakan pengurus teras partai, tapi beliau memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan Ketua Umum DPP Golkar (HM.Yusuf Kalla). Ini terjadi sejak Pemilu 2004 lalu, dimana H.Ismail Husni adalah merupakan motor penggerak kemenangan SBY-Kalla di NTB. dan H.Ismail Husni belum pernah mendapatkan imbal balik secara politik dari HM.Yusuf Kalla. Karena itu besar dugaan bahwa HM.Yusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar akan berjuang keras untuk bisa menggolkan H.Ismail Husni menjadi Calon Gubernur NTB. dari Partai Golkar. Tapi kita perlu ingat, keputusan DPP Golkar bukan menjadi halm prerogatif Ketua Umum DPP Partai Golkar, tapi masih banyak pengurus lainnya yang akan ikut menentukan dan pribadi HM.Yusuf Kalla yang kita kenal, tidak mungkin beliau akan bertindak otoriter. Karena itu kita tidak bisa optimis bahwa H.Ismail Husni akan keluar menjadi pemenang, walaupun H.Ismail Husni juga memiliki dukungan kuat dari PWI. H. Ismail Husni harus berjuang ekstra keras untuk bisa memenangkan konvensi. Berikut H.Moh.Ruslan, SH. beliau sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Mataram dianggap cukup berhasil dalam mengemban kepemimpinannya menjadi Walikota Mataram sehingga beliaupun bisa terpilih kedua kalinya menjadi Walikota Mataram. Sukses beliau juga bisa kita lihat dari berbagai penghargaan yang telah diperolehnya. Selain itu, hubungan beliau dengan beberapa DPD II Partai Golkar NTB. cukup kuat. Informasinya lebih dari 50 % DPD II Partai Golkar yang ada di NTB. mendukung pencalonan beliau. Tapi dukungan ini tidak cukup kuat, karena kalaupun saja semua DPD II Partai Golkar NTB. memberikan dukungan kepada beliau, tapi prosentase suara yang dumiliki DPD II dalam konvensi mendatang kan Cuma 20 %. Karena itu beliau harus kerja keras mendekati person-perso DPD I Partai Golkar NTB. dan DPP Partai Golkar. Dan kita tidak bisa remehkan strategi yang beliau lakukan untuk itu. Prediksi terakhir adalah Drs.HL.Serinata. yang saat ini sedang menduduki Gubernur NTB. sampai dengan bulan Agustus 2008. Selain itu, beliau juga adalah Ketua DPD I Partai Golkar NTB. Dengan kedua posisi jabatan itu, lebih-lebih sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTB. beliau memiliki nilai lebih dari Bacagub lainnya. DPD I Partai Golkar maupun dari DPP Partai Golkar akan berfikir jauh untuk tidak memilih beliau. Bagaimana pandanga orang atau masyarakat kalau Golkar sendiri tidak mencalonkan dan memilih Ketua nya, dan hal ini akan berdampak negatif terhadap Golkar itu sendiri. Hubungan emosional dan moral politik dengan pengurus DPD I Partai Golkar NTB. serta dengan pengurus DPP Paartai Golkar cukup kuat untuk kita jadikan landasan bahwa beliau akan keluar sebagai pemenang. Malah issue anyar (terbaru) hasil bisik-bisik politik dari Daerah dan dari Jakarta, menempatkan dua Bacagub yang akan bersaing ketat untuk menjadi pemenang yakni Drs.HL.Serinata dan H.Ismail Husni. Dan kalau akan berpijak dari kearifan yang mendasar, maka penulis berasumsi bahwa Ketua DPD I Golkar NTB. ( Drs.HL.Serinata) akan keluar menjadi pemenangnya.
Kalau demikian halnya, lalu siapa pendamping beliau ? Nah... disinilah letaknya peran PDIP. Ini pula (mungkin) yang menyebabkan akhir-akhir ini sering kita lihat keberadaan Ketua DPD I PDIP NTB ( H.Rahmat Hidayat) yang sering muncul bersama dalam acara-acara tertentu dengan Ketua DPD I Partai Golkar NTB (Drs.HL.Serinata). Hal ini juga dapat kita lihat dengan adanya pernyataan dari Sekretaris DPD I PDIP NTB. Bapak HM.Husni Jibril. yang mengatakan bahwa saat ini PDIP baru mengantongi dua Bacagub hasil penjaringan dari DPD II PDIP. Kedua Bacagub itu adalah Drs.HL.Serinata dan H.Rahmat Hidayat (Ketua DPD I PDIP NTB). Lalu apakah nanti PDIP akan mencalonkan H.Rahmat Hidayat menjadi Cagub NTB.? Tidak mungkin, karena dalam Pemilu 2004 lalu PDIP hanya memperoleh dukungan suara 132.350 (6,99 %) sehingga kebagian kursi di DPRD hanya 6. Kalau mau koalisi ? Juga tidak mungkin kalau dengan partai lain selain Partai Golkar, karena semua partai politik yang memiliki wakil di DPRD NTB. sudah laku terjual, kecuali Partai Patriot Pancasila yang hanya memiliki 1 orang wakil, kan tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan pasangan Cagub/Cawagub. Jadi dalam kondisi dan konstalasi politik saat ini, PDIP memiliki daya tawar lemah, kalau saja misalnya PDIP akan membuka pendaftaran atau melakukan penjaringan Bacawagub, tidak ada yang akan mendaftarkan diri, walaupun sebenarnya masih banyak Cawagub yang butuh kendaraan politik, kenapa ? karena tidak akan bisa mengusung Bacawagub untuk menjadi Cagub. Karena itu PDIP hanya bisa mengambil satu diantara dua keputusan politik, yakni koalisi dengan Partai Golkar atau abstain, artinya tidak akan ambil bagian dalam pengajuan Cagub/Cawagub. Kalaupun akan berkoalisi dengan Partai Golkar, juga memiliki daya tawar rendah karena sebenarnya untuk mengajukan Cagub/Cawagub Partai Golkar sudah tidak membutuhkan lagi dukungan dari Partai lain. Kalau akan berkoalisi dengan Partai Golkar, satu-satunya pilihan PDIP harus menerima tawaran Partai Golkar untuk posisi Cawagub, inipun kalau Partai Golkar berkehendak. Kalaipun ia, apakah yang akan diajukan untuk menjadi Cawagub dari Partai Golkar adalah Ketua DPD PDIP NTB. H. Rahmat Hidayat? Tidak mungkin juga, karena Partai Golkar akan berfikir seribu kali, kenapa? Karena Ketua DPD I Partai Golkar NTB. (Drs.HL.Serinata) berasal dari Lombok Timur, dan H.Rahmat Hidayat juga Lombok Timur, masak dua-duanya diborong Lombok Timur ? Kecuali kalau yang memenangkan konvensi partai Golkar nanti adalah calon yang berasal dari luar Lombok Timur, dan inipun akan membuat sulit PDIP. karena selama ini belum kelihatan ada deal politik antara Ketua DPD I PDIP NTB. dengan Cawagub lainnya di Golkar. Keadaan ini sangat sulit bagi H.Rahmat Hidayat. Satu-satunya jalan yang harus dilakukan adalah bahwa PDIP harus mengajukan Cawagub dari luar pulau Lombok agar memiliki daya tawar tinggi dan bisa diterima oleh Partai Golkar. Kalau demikian halnya siapa kira-kira yang akan diajukan oleh PDIP ? Satu-satunya kader PDIP yang berasal dari luar pulau Lombok (Sumbawa) yang memiliki daya tawar tinggi dan merupakan orang kepercayaan Ketua DPD PDIP NTB. adalah HM.HUSNI JIBRIL, Sekretaris DPD I PDIP NTB. yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD NTB. Apa ini bisa diterima oleh Partai Golkar ?
Insya Allah Diterima.
Konstalasi politik seperti keadan sekarang inilah yang juga memberikan nilai tambah bagi Ketua DPD I Partai Golkar NTB. (Drs.HL.Serinata) untuk bisa memenangkan konvensi. Bagaimanapun juga Ketua DPD I PDIP NTB. H.Rahmat Hidayat akan ikut berjuang keras di Pusat (Jakarta) melalui deal politik antara Ketua Umum PDIP dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar agar Ketua DPD I Partai Golkar NTB bisa memenangkan konvensi. Ini pula yang memperkuat analisis penulis saat ini, kenapa Drs. HL.Serinata akan memenangkan konvensi Partai Golkar. Kalau saja koalisi ini bisa terwujud, akan menjadi kekuatan politik yang sulit bisa dibendung karena dengan mempertahankan perolehan suara dalam Pemilu 2004 lalu saja (Golkar memperoleh 24,87 % dan PDIP memperoleh 6,99 %) maka pasangan ini akan memenangkan pertarungan dalam Pilkada NTB tanggal 7 Juli 2008 mendatang. Tapi tidak tahu kalau besok atau lusa terjadi perubahan cuaca politik yang amat signifikan dapat merubah keadaan saat ini. Bisa saja... Ini dunia politik, yang setiap detik bisa berubah. Kita tunggu hasilnya tanggal 20 Februari mendatang.

4. Koalisi PBR dan PAN.
Pernyataan Koalisi ke dua partai politik ini ditanda tangani pada tanggal 1 Januari 2008 di Sekretariat DPW PAN NTB. Jln.Pejanggik Mataram, oleh Ketua Umum PBNW Ummi Hajjah Siti Raehanun ZAM. Dengan Ketua DPW PAN NTB. Moh.Jabir,SH. di atas kertas materai Rp.6.000.- Ini berarti bahwa koalisi kedua partai politik ini sudah permanen. Lalu siapa-siapa Bacagub/Bacawagub yang akan diusung ? Agaknya sulit kita tebak, karena kedua partai politik ini sama-sama menunjukkan sikap tidak sesumbar, tidak transparan (terbuka) mengekspos ke publik perihal Bacagub/Bacawagub yang akan diusung. Walau demikian, untuk sekedar bahan perbandingan analisis kita, dapat dikemukakan bahwa berdasarkan bisik politik yang berkembang dan dapat dipercaya, koalisi PBR dan PAN sedikitnya telah mengantongi beberapa nama Bacawagub, antara lain, Ir.H.Nanang Samodra.KA.M.Sc.; H.Ismail Husni.; Moh. Jabir,SH.; Drs.HL.Tjuk Sudarmadji,MPIA.; Dr.Farok Muhammad. Baru ini yang dapat penulis rekam. Diantara beberapa Bacagub tersebut, tiga nama cukup diperhitungkan yakni Ir.Nanang Samodra.KA.M.Sc.; H. Ismail Husni dan Dr.H.Farok Muhammad. Sedangkan Ketua DPW PAN NTB. (M.Jabir,SH) bisa dipastikan akan mengambil posisi Cawagub. Kalau ini terjadi, maka kandidat dari pulau Sumbawa (Dr.H.Farok Muhammad) akan sangat diperhitungkan untuk bisa di usung walaupun beberapa pengurus dan fungsionaris PBR yang kebetulan juga adalah teman dekat penulis pernah minta saran masukan dan tanggapan penulis, bagaimana kalau Dr.H.Farok Muhammad yang akan diusung. Menurut penulis kedua partai ini tidak mungkin mau ambil resiko dengan tidak mengambil calon dari pulau Lombok yang memiliki jumlah penduduk tiga kali penduduk pulau Sumbawa, kecuali kalau M.Jabir,SH. tidak mencalonkan diri, tapi sudah jelas dkikatakan bahwa beliau akan maju menjadi calon. Bila demikian halnya, maka kandidat yang berpeluang adalah Ir.H.Nanang Samodra.KA.M.Sc. dan H.Ismail Husni. Ini konstalasi politik saat ini, tidak tau juga kalau besok atau lusa akan ada perubahan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi politik yang ada. Kita tunggu saja....

5. Koalisi 14 Partai, FPB (Forum Partai Bersatu)
Dengan menggabungkan perolehan suara pada Pemilu 2004 lalu, maka ke 14 partai politik ini berhak untuk mengajukan pasangan Cagub/Cawagub NTB. pada Pilkada 2008 ini. Hasil penjaringan FPB ini lewat pendaftaran yang telah dibuka beberapa waktu yang lalu, menghasilkan 6 Bacagub dan 5 Bacawagub dan untuk Bacawagub masih dibuka pendaftaran.... Silahkan bagi teman-teman yang berkehendak.
Ke enam Bacagub hasil akhir penjaringan adalah :
1. Drs.H.Harun Al Rasyid. M.Si.;
2. Lalu Koeshardi Anggrat, SH.;
3. Drs.HL.Tjuk Sudarmadji, MPIA.;
4. L. Jaya Asbani.;
5. Baharuddin Angir ;
6. M.Nasir.
Sedangkan untuk Bacawagub. 5 orang yang sudah terdaftar adalah :
1. Edy Hermansyah ;
2. Bion Hidayat ;
3. Effendi Yusuf ;
4. Farid Husen ;
5. I Gde Wenten.
Menurut bisik-bisik politik, dari ke enam Bacagub tersebut di atas, tiga orang bersaing ketat yakni : Drs.H.Harun Al Rasyid, M.Si.; Lalu Koeshardi Anggrat,SH. ; dan Drs.HL.Tjuk Sudarmadji.MPIA. Dan dari ketiga Bacagub tersebut, nampaknya Drs.H.Harun Al Rasyid,M.Si. akan berjuang keras agar bisa keluar sebagai pemenang. Dibekali dengan kemampuan berpolitik kelas Jakarta, dibarengi dengan dukungan dana/materiel yang cukup, kita tidak bisa meremehkan beliau, dan menurut bisikan salah seorang teman yang dekat dengan tim sukses beliau, kemungkinan Drs.H.Harun Al Rasyid.M.Si. untuk terpilih menjadi Cagub dari FPB. lebih dari 50 %. Dan saat ini beliau sedang mencari dan menginventarisir beberapa kandidat Bacawagub. walaupun sebenarnya penentuan Cagub dari FPB ini baru akan ditentukan melalui konvensi bulan Februari ini. Kita tunggu.........

Dengan posisi seperti di atas, yang jelas dan dapat dipastikan adalah bahwa pasangan Cagub/Cawagub yang akan bertarung dalam Pilkada NTB. tanggal 7 Juli 2008 mendatang adalah sebanyak 5 (lima) pasang Cagub/Cawagub. Siapa beliau-beliau itu..? Kita tunggu tanggal 11-18 April 2008 mendatang saat KPU menerima pendaftaran Cagub/Cawagub, dan bagaimana peluang dan tantangan masing-masing calon......
Insya Allah, kita akan sama-sama analisis setelah penetapan Cagub/Cawagub oleh KPU NTB. atau minimal setelah masing-masing partai politik atau gabungan partai politik mendeklarasikan pasangan Cagub/Cawagub yang akan di usungnya.

Mengakhiri tulisan ini, penulis sampaikan bahwa jika saja analisis yang penulis berikan ini nantinya akan menjadi kenyataan, itu semata hanya karena Allah SWT, tapi jika analisis ini akan meleset dari kenyataan nantinya, itu semata karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, dan untuk ini, penulis mohon maaf....

Semoga buah fikiran penulis yang tertuang dalam tulisan ini akan dapat dijadikan hasanah tambahan ilmu bagi pembaca. Semoga Allah SWT. Meridhoi.......

Mataram, 10 Februari 2008.

Penulis adalah
Pemerhati masalah Sosial Kemasyarakatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar